Rabu, 29 Agustus 2012

Just for mom..

Sebuah catatan yg dibuat diakhir september 2010 pada akun facebook pribadi saya dengan judul yg sama dan cukup banyak pembaca yg merespon dengan baik, akhirnya saya memutuskan untuh mempostingkan catatan ini ke dalam blog saya ini, yg bertujuan semoga dapat menjadi inspirasi, intropeksi dan bermanfaat untuk semua yg membacanya..Amin


Untuk ibu yg selalu meneteskan air mata ketika kita pergi,
ingatkah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu.

Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?

Dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibu mu ketika ia melihatmu terbaring sakit?

Sesekali jenguklah ibumu yg selalu menantikan kepulangan mu di rumah.

Kembalilah memohon maaf pada ibumu yg selalu rindu akan senyuman mu.

Simpanlah sejenak kesibukan" duniawi yg selalu membuatmu lupa tuk pulang.

Segeralah jenguk ibu mu yg brdiri di depan pintu bahkan sampai malam pun kian larut.

Jangan biarkan engkau khilangan saat yg akan kau rindukan di masa datang ketika ibu telah tiada. (astghfirullah)

Disaat ibumu tidur lelap,coba kamu pandangi dia dalam" dan bayangkan matanya tak akan terbuka untuk selamanya, tangnya tak mampu untuk menghapus air matamu dan tak ada lagi nasehatnya yg selama ini sering kamu abaikn, bayangkan apabila ibumu sudah tiada dan apakah kamu sudah mampu membahagiakanya?
Yg sekian kalinya dia selalu membahagiaknmu, memenuhi khendakmu.
Demi allah Naudzulibllah tidak akan pernah sanggup jika itu terjadi.

Apakah kita pernah terpkir,betapa besar pengorbannya?



Dwi bukanlah seorang anak yg sempurna,dwi pun seringkali bahkan selalu membuat marah dan kecewa orang tua karena sifat dwi, kenakalan, kegoisan, kebohongan, kemarahan, bahkan tidak tau terimakasih kepada jasa orang tua.

Mungkin kita semua pernah berfikir seperti itu.


Ibu engkaulah BIDADARIKU.

Namamu tak terukir,
Dalam catatan harianku.

Asal usuLmu tak hadir,
Dalam diskusi kehidupanku.

Wajah wujudmu tak terlukis,
Dalam sketsa mimpi"ku.

Indah suaramu tak terekam,
Dalam pita batinku.

Namun kau hidup mengaliri Pori-pori cinta dan semangatku
Sebab,
Kau adalah hadiah agung dari allah SWT
untukku.

Bidadariku...






Mamah,
Jika engkau adalah matahari,
Dwi tak ingin datang malam hari.
Jika engkau adalah embun,
Dwi ingin selalu pagi hari.
Mamah durhakalah anakmu ini,
Jika ditelapak kakimu tidak dwi temui surga itu mamah. . .



Kau memberikanku hidup.

Kau memberikanku kasih sayang.

Tulusnya cintamu putihnya kasihmu.

Takkan pernah terbalaskan.

Hangat dalam dekapanmu.

Memberikan aku kedamian.

Eratnya pelukmu nikmatnya belaianmu.

Takkan pernah terlupakan.

Ooh ibu terima kasih untuk kasih sayang yg tak pernah usai.

Tulus cintamu takkan mampu untuk terbalaskan.

Ooh ibu semoga tuhan memberikan kedamaian dalam hidupmu.

Putih kasihmu kan abdi..dalam hidupku..

Putih kasihmu kan abadi..dalam hidupku..


I LOVE you MOM. . . . .